Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Amalannya

Istockphoto

Tak terasa hari ini sudah hari keenam bulan Dzulhijjah. Menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, “Tidak ada satu amal saleh yang lebih dicintai oleh Allah melebihi amal saleh yang dilakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah, maka perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid.”

Sebagian ulama berpendapat bahwa 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah adalah sebagian hari-hari terbaik dalam satu tahun.

Mereka mengutip Alquran surat Al-Fajr ayat 1-3 sebagai dalilnya:

وَالْفَجْرِۙوَلَيَالٍ عَشْرٍۙوَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ

Demi fajar, demi malam yang sepuluh, dan yang genap dan yang ganjil.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud “demi malam yang sepuluh” mengacu pada 10 malam pertama di bulan Dzulhijjah.

Selain itu, ada hadis yang menegaskan keutamaan 10 malam tersebut:

مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامِ الْعَشْرِ أَفْضَلَ مِنَ الْعَمَلِ فِي هَذِهِ ‏”‏‏.‏ قَالُوا وَلاَ الْجِهَادُ قَالَ ‏”‏ وَلاَ الْجِهَادُ، إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَىْءٍ

Tidak ada satu amal (saleh) yang lebih utama melebihi amal (saleh) yang dilakukan pada hari-hari ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah). Para sahabat bertanya: “Tidak pula jihad di jalan Allah?” Nabi ﷺ menjawab, “Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada yang kembali satupun (HR. Bukhari no. 969).

Selain itu, bulan Dzulhijjah adalah waktu pelaksanaan ibadah haji bagi yang mampu menunaikannya. Namun, Allah menyiapkan banyak keutamaan lain di bulan ini, termasuk bagi orang yang belum berkesempatan untuk berangkat haji. Karena amalan di sepuluh hari pertama Dzulhijjah adalah yang paling Allah sukai.

Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَفْضَلُ عِنْدَ اللهِ وَلَا الْعَمَلُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ الْعَشْرِ

Tidak ada hari yang lebih utama di sisi Allah, begitu pun amalan padanya paling Allah sukai dari pada sepuluh hari ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah) (Syu’abul Iman Baihaqi no. 3861, Imam Al-Mundziri menilai hadis ini hasan).

Karena kemuliaan bulan ini, Rasulullah ﷺ menganjurkan beberapa amalan berikut untuk dirutinkan:

1. Zikir

Rasulullah ﷺ bersabda:

فَأَكْثِرُوا فِيهِنَّ مِنَ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ، فَإِنَّهَا أَيَّامُ التَّهْلِيلِ وَالتَّكْبِيرِ وَذِكْرِ اللهِ

Maka perbanyaklah membaca Tahlil dan Takbir, karena hari itu adalah hari Tahlil, Takbir, dan mengingat Allah (Syuabul Iman Baihaqi no. 3861, Imam Al-Mundziri menilai hadis ini hasan).

Berzikir adalah salah satu amalan terbaik. Rasulullah ﷺ mengabarkan bahwa zikir adalah amal terbaik, tersuci, paling tinggi kedudukannya, dan lebih tinggi nilainya dari sedekah dan mati syahid di jalan Allah (HR. Tirmidzi no. 3377).

2. Puasa

Berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah adalah sunnah yang baik untuk diamalkan. Rasulullah ﷺ bersabda:

وَإِنَّ صِيَامَ يَوْمٍ مِنْهَا يَعْدِلُ بِصِيَامِ سَنَةٍ

Dan sungguh berpuasa satu hari dari 10 hari itu sama dengan berpuasa satu tahun (Syuabul Iman Baihaqi no. 3861, Imam Al-Mundziri menilai hadis ini hasan).

Kesunnahan ini juga berdasarkan riwayat Sahabat Hunaidah bin Khalid ra. dari salah satu istri Rasulullah ﷺ yang berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَصُومُ تِسْعَ ذِي الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ

Rasulullah ﷺ berpuasa pada sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah, Hari Asyura, tiga hari pada setiap bulan, hari Senin pertama dan Kamis dari setiap bulan (HR. Abu Dawud no. 2437; Imam Suyuti menilai hadis ini hasan).

Maka akan bagus sekali jika kita dapat berpuasa di sembilan hari tersebut. Jika tidak, jangan sampai melewatkan puasa Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah, atau tanggal 8 Juli 2022 nanti.

Keutamaan puasa Arafah ini terdapat dalam sabda Rasulullah ﷺ:

يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

(Puasa hari Arafah) menghapus dosa satu tahun sebelum dan setelahnya (HR. Muslim no. 1162).

Tata cara puasa Dzulhijjah tidak berbeda dengan puasa-puasa lain. Untuk berpuasa Dzulhijjah, jangan lupa untuk berniat puasa di malam harinya.

3. Berkurban

Di hari kesepuluh bulan Dzulhijjah, kita disunnahkan untuk bertakbir, shalat sunnah Hari Raya, dan berkurban. Kurban adalah ibadah yang paling Allah cintai di hari ini, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ

Tidak ada amal anak adam di hari Nahr (10 Dzulhijah) yang lebih Allah cintai daripada mengalirkan darah (berkurban) (HR. Tirmidzi no. 1493).

Setiap anggota tubuh hewan kurban akan menjadi saksi bagi orang yang berkurban di hari kiamat, baik organ yang dimakan, maupun organ yang biasanya dibuang, seperti kuku, tanduk, dan bulu.

Allah juga memberikan ampunan bagi orang yang berkurban bahkan sebelum darah hewan yang disembelih sampai ke tanah.

Allah telah memberi kita begitu banyak kesempatan untuk meraih ampunan dan ridha-Nya mulai dari bulan Muharram hingga bulan Dzulhijah. Mari kita menutup tahun ini dengan segala amalan yang mampu kita lakukan.

Untuk abang kakak ayah bunda yang ingin berkurban, kini bisa langsung kurban di Munzalan, dengan harga Rp24.500.000,- untuk sapi  Rp3.500.000,- untuk sapi patungan dan Rp3.500.000,- untuk kambing. Bagaimana cara menyalurkannya? Abang kakak ayah bunda bisa langsung melalui no. rekening 3529-000-000 Bank BSI an, Baitulmaal Munzalan Indonesia, atau silakan hubungi di 0852-1491-6339.

*Suka dengan artikel ini? Ayo bagikan ke lebih banyak orang untuk menyebarkan manfaatnya. Semoga menjadi amal jariyah bagi kita semua.

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (H.R. Muslim no. 1893).

Loading